TEMPO.CO, Jakarta - Zulficar Mochtar, pegawai Kementerian Keluatan dan Perikanan yang baru-baru ini melepaskan jabatannya sebagai Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, memberikan pandangannya terhadap sosok bosnya, Edhy Prabowo. Zulficar mengatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Indonesia Maju yang dilantik sejak Oktober 2019 itu memiliki figur yang baik.
"Dalam interaksi saya selama delapan bulanan, secara personal saya menilai Pak Menteri KP adalah figur yang baik, semangat, ulet, dan sportif," kata Zulficar melalui akun media sosial Facebook-nya, Jumat, 17 Juli 2020.
Zulficar mendoakan Edhy supaya selalu diberikan kesehatan dan berkah dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin. Adapun Zulficar mengundurkan diri sejak Senin, 14 Juli 2020. Surat resmi untuk permohonan pelepasan jabatannya sudah dia sampaikan secara personal kepada Edhy.
Dia meminta maaf atas keputusannya mundur. Pejabat yang diangkat pada era kepemimpinan Susi Pudjiastuti ini mengatakan sikapnya bukan untuk gagah-gagahan melainkan mempertahankan prinsip.
"Saya mohon maaf memilih langkah yang tidak populer. Mundur. Bukan untuk gagah-gagahan. Sederhana saja: prinsip jangan ditawar, jabatan bukan segalanya," tuturnya. Zulficar tak menerangkan gamblang apa prinsip yang ia maksud. Namun dia memastikan bahwa Edhy telah memberi restu terhadap keputusannya ini.
Zulficar mundur di tengah polemik pembukaan keran ekspor benih lobster.
Direktorat yang dibawahi oleh Zulficar turut terlibat penerbitan regulasi pembukaan ekspor benih lobster melalui Peraturan Menteri KKP Nomor 12 Tahun 2020. Beleid tersebut diundangkan pada Mei 2020.